Sabtu, 21 April 2012

Pakan Ternak


Limbah Industri Ubi Kayu/Singkong Sebagai Pakan Ternak


Limbah industri pengolahan singkong bisa bermanfaat sebagai pakan ternak. Limbah industri singkong yang sering disebut limbah tapioka atau onggok, harus melalui proses pengolahan terlebih dahulu untuk menjadi pakan ternak yang mempunyai nilai gizi tinggi. Keadaan ini sangat menguntungkan untuk menjaga keseimbangan lingkungan di sekitar pabrik tapioka. Limbah industri pengolahan singkong bisa bermanfaat sebagai pakan ternak. Limbah industri singkong yang sering disebut limbah tapioka atau onggok, harus melalui proses pengolahan terlebih dahulu untuk menjadi pakan ternak yang mempunyai nilai gizi tinggi. Keadaan ini sangat menguntungkan untuk menjaga keseimbangan lingkungan di sekitar pabrik tapioka. Peternak sudah biasa memanfaatkan limbah tapioka atau onggok untuk pakan ternak ruminansia (sapi, domba), karena onggok masih memiliki kandungan karbohidrat sebagai sumber energi, protein, lemak, dan air yang tinggi. Selain itu, onggok juga disulap menjadi bahan baku obat nyamuk bakar.

Proses pembuatan onggok dilakukan dengan cara fermentasi dengan menggunakan Aspergillus niger (semacam kapang atau jamur). Ada juga campuran urea dan amonium sulfat sebagai sumber nitrogen anorganik. Ini akan membuat onggok memiliki kandungan energi lebih tinggi sebagai pakan. Proses fermentasi akan membutuhkan waktu sekitar 5-7 hari. Sebelum onggok difermentasikan, terlebih dahulu dijemur di bawah terik matahari.
Untuk fermentasinya, onggok yang telah kering dicampur dengan mineral dan diaduk rata tambahkan campuran air hangat 5-8 liter dan biarkan beberapa menit. Ini untuk menambah unsur mineral dalam onggok. Setelah onggok sudah dingin barulah dicampur Aspergillus niger. Campuran kapang inilah yang membuat onggok memiliki protein tinggi. Setelah didiamkan selama 5-7 hari, onggok diremas-remas dan dikeringkan, baru setelah itu siap dikemas dan dijual ke pabrik pakan ternak.

Pengeringan adalah bagian penting sebelum dilakukan fermentasi pada onggok. Itu sebabnya, proses pengeringan onggok harus betul-betul sempurna dan dilakukan di bawah terik matahari. Pengeringan yang dilakukan di bawah terik matahari akan membuat onggok yang basah berubah bentuk seperti pasir kasar dan berwarna putih, sedangkan onggok yang setengah kering atau masih basah akan berbentuk seperti batu kerikil dengan warna coklat dan hitam.

Memasuki musim hujan, proses pengeringan dengan bantuan oven akan membuat hasil onggok tidak bagus. Inilah yang membuat kualitas onggok berbeda. Makin putih dan kering, harga jual onggok akan makin mahal. Sebagai patokan harga onggok tergantung dari kualitas onggok yang dibedakan para penjualnya berdasarkan warna dan tingkat kekeringan onggok itu sendiri.

 Manfaat dari pakan ternak sendiri adalah :
  1. Untuk hidup pokok binatang ternak itu sendiri
  2. Pertumbuhan
  3. Reproduksi
  4. Laktasi
  5. Gerak dan kerja
Pengolahan dan pemanfaatan limbah pisang dan singkong menjadi pakan ternak memiliki kelemahan dan keunggulan sendiri, diantaranya adalah :
Kelemahan      : 1. Kontinuitas tidak stabil
                         2. Serat kasar tinggi
                         3. Mengandung anti nutrisi
Kelebihan        : 1. Murah
                          2. Tidak bersaing dengan manusia
                          3. Nilai tambah usaha tani
Selain itu dipenyuluhan ini dijelaskan bagian-bagian yang dapat diolah menjadi pakan ternak seperti daun, batang bagian atas singkong, singkong kecil, ampas ( onggok ) dan untuk pisang yang dapat dimanfaatkan adalah batang, daun, jantung pisang, kulit, dan pisang kecil.